Mengenal Lintas Generasi Di Masyarakat
Mengenal Lintas Generasi Di Masyarakat
Mengenal Bermacam Generasi di Indonesia Sesuai Tahun Lahir
Generasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok orang yang lahir dalam rentang waktu tertentu, yang seringkali membagi ciri-ciri sosial, budaya, dan teknologi yang serupa.
Setiap generasi memiliki pengalaman dan perspektif yang berbeda, yang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah dan perkembangan teknologi pada masa mereka.
Dr. Alexis Abramson dalam laman BBC mengungkapkan adanya pembagian generasi akan mempengaruhi perilaku, persepsi, nilai, dan kebiasaan.
Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mengelompokkan populasi Indonesia dalam beberapa generasi, yaitu Post Generasi Z (Post Gen Z), Generasi Z (Gen Z), Milenial, Generasi X (Gen X), Baby Boomer, dan Pre-Boomer.
Dalam sensus penduduk 2020,
Gen Z dan Milenial mendominasi penduduk Indonesia yang per September 2020 mencapai 270,20 juta jiwa.
Gen Z berjumlah 74,93 juta atau 27,94% terhadap total penduduk, Milenial 69,38 juta jiwa (25,87%), Gen X 58,65 juta jiwa (21,88%), Baby Boomer 31,01 juta jiwa (11,56%), Post Gen Z 29,17 juta jiwa (10,88%), dan Pre-Boomer 5,03 juta jiwa (1,87%).
Berikut merupakan nama generasi yang didasarkan pada umurnya yang dituliskan dalam laman Beresford Research menggunakan data dari Pew Research Center dan Biro Sensus AS:
Perang Dunia II dari tahun 1922 - 1927, saat ini berusia 96 - 101 tahun
Pasca Perang dari tahun 1928 - 1945, saat ini berusia 78 - 95 tahun
Boomer I dari tahun 1946 - 1954, saat ini berusia 69 - 77 tahun
Boomers II atau Generasi Jones dari tahun 1955 - 1964, saat ini berusia 59 - 68 tahun
Gen X dari tahun 1965 - 1980, saat ini berusia 43 - 58 tahun
Milenial dari tahun 1981 - 1996, saat ini berusia 27 - 42 tahun
Gen Z dari tahun 1997 - 2012, saat ini berusia 11 - 26 tahun
Gen Alpha dari Tahun 2010 - 2025 Saat Ini Di Tahun 2024 Rata Rata Usia Mereka Masih Anak Kecil.
Generasi Alpha
adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan generasi bagi mereka yang lahir antara tahun 2010 dan 2025.
Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh peneliti sosial Australia, Mark McCrindle ini merupakan generasi pertama yang dinamai dengan huruf dari alfabet Yunani.
Generasi Alpha sering dikaitkan dengan generasi milenial karena sebagian besar anggota Generasi Alpha memiliki orang tua milenial dan mereka kadang-kadang disebut "milenial mini".
Karena anggota Generasi Alpha masih anak-anak, mereka berada di bawah pengaruh orang tua mereka, yang umumnya adalah generasi milenial.
Generasi Alpha ini akan tumbuh dalam lingkungan yang sangat dipengaruhi oleh teknologi dan budaya digital.
Pre-Boomer
Pre-Boomer merupakan generasi yang lahir sebelum 1945, sebuah masa di mana dunia tengah mengalami krisis global.
Di Indonesia, periode ini adalah periode sebelum kemerdekaan. Indonesia masih dalam jajahan bangsa lain.
Oleh karena itu, pre-boomers memiliki jiwa yang tangguh karena hidup disaat kondisi perekonomian global dalam situasi sulit akibat perang. Dari latar belakang tersebut, generasi pre-boomers memiliki karakter sebagai berikut :
Mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi serta bertanggungjawab
Berjiwa patriotisme yang tidak perlu diragukan
Kurang berani berpendapat karena kebebasan berpendapat begitu dibatasi
Memiliki berbagai pengalaman yang melewati berbagai zaman
Taat hukum dan kewajiban
Sangat berhati-hati dan konservatif ketika membelanjakan uang.
Baby Boomer
Baby Boomer, yaitu generasi yang saat ini berusia 56-74 tahun (lahir 1946-1964). Dikatakan generasi Baby Boomer karena adanya ledakan angka kelahiran setelah Perang Dunia II.
Generasi Baby Boomer ini dikenal kompetitif karena hidup di masa yang minim lapangan pekerjaan. Karakteristik generasi ini adalah:
Berkomitmen
Mandiri
Kompetitif
Mempunyai karakter yang matang karena ditempa oleh keadaan yang sulit
Tetap mempertahankan adat istiadat dan cenderung kolot
Tidak suka terhadap kritik
Pekerja keras dan pantang menyerah
Workaholic
Setia dan rela bekerja keras untuk anak-anak dan keluarga.
Gen X
Gen X adalah generasi yang lahir pada 1965-1980 (sekarang berusia 40-55 tahun). Generasi ini tumbuh pada masa perubahan sosial dan perkembangan teknologi.
Gen X dianggap sebagai “penghubung” antara generasi yang lebih tua yang lebih tradisional dan generasi yang lebih muda yang terbiasa dengan teknologi digital.
Adapun karakteristik dari generasi ini adalah:
Lebih individualitas, pragmatis, sinis
Lebih toleran terhadap berbagai gaya hidup dan perbedaan kultur
Senang mengambil resiko dan mampu bertanggungjawab
Banyak akal atau cerdas (resourceful)
Logis (logical)
Pemecah masalah yang baik.
Milenial
Generasi ini disebut juga generasi Y, lahir pada 1981-1996 (saat ini berusia 24-39 tahun).
Disebut generasi milenial karena generasi ini pernah melewati millennium kedua sejak teori generasi ini pertama kali dikemukakan oleh Karl Mannheim pada tahun 1923.
Generasi milenial ini lahir bersamaan dengan munculnya teknologi informasi dan komunikasi yang membuat mereka mengenal gawai, mengakses komputer dan memiliki sosial media.
Hal tersebut membentuk karakter yang kreatif dan inovatif dalam pemanfaatan teknologi.
Berikut adalah karakter dari milenial :
Milenial memiliki tingkat pendidikan yang baik, cerdas teknologi
Berani, inovatif, kreatif, dan modern.
Lebih terbuka terhadap perubahan
Jadwal kerja yang fleksibel
Pengembangan karir sebagai faktor yang penting
Punya ekspektasi yang tinggi
Menuntut dapat jawaban yang instan
Berpikiran terbuka
Memiliki keterampilan yang beragam
Mampu mengerjakan pekerjaan yang banyak dalam waktu yang bersamaan
Tidak sabar
Partisipatif
Tidak menganut paham hirarki atau level kekuasaan, yang berarti semua orang memiliki level yang setara sehingga mereka bersikap sama baik kepada atasan maupun rekan kerja.
Gen Z
Gen Z merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012. Generasi ini dikenal sebagai iGen atau Generasi Internet.
Generasi ini lahir dalam era digital yang sudah mapan. Mereka tumbuh dengan smartphone, media sosial, dan internet yang merajai kehidupan sehari-hari.
Berikut merupakan karakter dari Gen Z:
Suka berkolaborasi dalam melakukan pekerjaan
Fleksibel
Menyukai tantangan dan dimotivasi oleh pencapaian
Suka mencari cara yang baru dalam menyelesaikan masalah.
Tech savvy (mahir teknologi)
Suka mengumbar privasi
Mandiri
Toleran
Suka berkomunikasi secara maya
Memiliki ambisi.
Post Gen Z
Post Gen Z dikenal juga dengan generasi Alpha. Generasi ini tumbuh di tengah perkembangan teknologi yang terus berlanjut, termasuk kehadiran kecerdasan buatan, realitas virtual, dan Internet of Things.
Mereka sudah terbiasa dengan perangkat teknologi sejak usia dini dan seringkali menjadi pengguna yang mahir dalam menggunakan teknologi.
Adaptif
Bermain dengan permainan yang berbasis aplikasi
Lebih banyak waktu yang dihabiskan di depan layar
Pembelajaran berfokus pada mempelajari skill
Gaya bekerja yang kolaboratif
Gen alpha lebih mengutamakan pendidikan sehingga akan menginvestasikan waktunya lebih lama untuk menempuh pendidikan
Tidak membutuhkan struktur otoritas yang sama, hirarki, atau pendekatan kekuasaan tradisional karena generasi ini lebih kolaboratif
Generasi yang paling digitally savvy (paling mahir dunia digital)
Keterampilan interpersonal menjadi hal yang lebih penting dibandingkan generasi sebelumnya,
Generasi Alpha tumbuh dengan eksposur yang sangat tinggi terhadap dunia digital. Mereka lebih awal mengenal perangkat elektronik, permainan digital, dan konten online. Ini akan membentuk cara mereka bermain, belajar, dan berkreasi.
Generasi Terus Berkembang Dari Masa Ke Masa Sesuai Dengan Zetgeist Semangat Jamannya, Namun Begitu, Bagaimanapun Perkembangan Generasi Ini Harus Dimaknai Dengan Mengedepankan Rasa Saling Menghargai Antar Generasi Dan Saling Support Demi Tumbuh Kembangnya Kemajuan Serta Perubahan Yang Lebih Baik Di Masyarakat Juga Lingkungan Karenanya Kesampingkan Perbedaan Generasi Dan Mulai Dengan Kolaborasi Antar Generasi Guna Menuju perubahan Yang Signifikan Kedepan
Perkembangan generasi harus dimaknai dengan mengedepankan rasa saling menghargai antar generasi dan saling support demi tumbuh kembangnya kemajuan serta perubahan yang lebih baik di masyarakat dan lingkungan. Menghargai perbedaan antar generasi dan bekerja sama dalam kolaborasi antar generasi adalah kunci untuk menuju perubahan yang signifikan dan sukses di masa depan.
Ketika generasi yang berbeda bekerja sama dalam sebuah proyek atau goal yang sama, pengalaman dan perspektif yang berbeda dapat digunakan dalam mencapai tujuan bersama. Melalui kolaborasi intergenerasional, generasi yang lebih muda dapat memanfaatkan pengalaman, sementara generasi yang lebih tua dapat memperluas perspektif dan menghadapi tantangan dari sudut pandang yang berbeda.
Saling support juga sangat penting untuk kemajuan yang lebih baik. Generasi yang lebih tua dapat memberikan dukungan dan pengarahan pada generasi yang lebih muda ketika mereka mengalami kesulitan atau menghadapi situasi yang sulit. Di sisi lain, generasi yang lebih muda juga dapat membantu dan mendukung generasi yang lebih tua dalam hal teknologi dan pengetahuan baru. Saling support dapat membawa dampak positif pada masyarakat dan lingkungan, karena kita semua dapat belajar satu sama lain, saling memperbaiki, dengan semangat untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kualitas hidup.
Oleh karena itu, penting untuk menghargai perbedaan generasi dan bekerja sama dalam kolaborasi antar generasi untuk memajukan dunia yang lebih baik. Jika kita semua saling mendukung dan menghargai satu sama lain, kita dapat sangat mengefektifkan perubahan di masyarakat dan lingkungan kita.
CHANEL 7 _ News & Magazine Mengabarkan
Sumber Pustaka :
- Detik.com dengan Judul Nama Generasi Berdasar Umur. ( Zefanya Septiani, Detik Edu )
- Kompas.com Lifestyle dengan judul " Mengenal Generasi Alpha dan Karakteristiknya " ( Sumber : Parents, Britannica )
Komentar
Posting Komentar